Kamis 9 Juli 2015 di Auditorium lantai 2, Gedung
Widya Graha – LIPI dilaksanakan kegiatan FGD Asesmen Tata Kelola TIK dengan
tema ‘Penyusunan Master Plan Tata Kelola Teknologi, Informasi dan
Komunikasi (TIK) di Lingkungan LIPI’. Pelaksanaan FGD dimulai dengan laporan
dari ketua panitia pelaksana yaitu Amas, MM selaku Kepala Biro Umum. Didalam
laporannya beliau menyampaikan bahwa kegiatan FGD ini adalah lanjutan dari
pelaksanaan asesmen sebelumnya yaitu asesmen antara konsultan dengan pimpinan
setingkat eselon 1, eselon 2, eselon 3 dan kepala satuan kerja (satker) serta
hari ini dengan para pengelola informasi dari masing-masing satker. Asesmen ini
bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas TIK di setiap satker dan
internalisasi sistim serta aplikasi program dengan membuat master plan yang
terintegrasi antar semua satker di lingkungan LIPI.
Selanjutnya
kegiatan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Utama LIPI yaitu Dr. Siti
Nuramaliati Prijono yang didalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa TIK
menjadi salah satu indikator penilaian birokratif suatu lembaga yang sifatnya
efektif dan efesien baik dari segi anggaran maupun waktu. Kemudian beliau juga
menyampaikan bahwa perlu diadakan kebijakan tentang pengelolaan TIK yang baik
di lingkungan LIPI, karena melalui TIK proses penyampaian informasi dan
pelayanan publik dapat lebih terintegrasi dan terdokumentasi dengan baik.
Disamping itu menurut beliau TIK adalah sebagai salah satu strategi untuk
mengubah budaya kerja pegawai agar lebih disiplin dan sistematis.
Pada
sesi 1 ditampilkan pemaparan mengenai pengantar tentang assessment
positioning TIK yang disampaikan oleh Hendry Christanto selaku konsultan
TIK LIPI yaitu dari Value Alignment Advisory-VA2. Didalam paparannya
disampaikan bahwa melalui kebijakan pemerintah mengenai E-Government (yaitu
pemanfaatan TIK dalam penyelenggaraan sistem elektronik untuk administrasi
pemerintahan dan pelayanan publik) mengharuskan LIPI memiliki grand design untuk
melakukan pelayanan informasi berbasis IT. Oleh sebab itu pengelolaan TIK di
lingkungan LIPI harus lebih terintegrasi terutama diantara satker-satker yang
ada. Pengembangan network, SDM, SOP dan kebijakan adalah proses
penentuan positioning TIK di suatu lembaga. Begitu juga halnya dengan
dimensi sistem dan teknologi informasi yang biasanya terbentuk melalui tiga
indikator penting, yaitu strategis, teknis dan operasional. IT Governance tidak
terlepas dari 5 persiapan yaitu strategic alignment, value delivery,
resource management, risk management dan performance mesurement.
Kesemua proses ini adalah latar belakang penyusunan master plan IT yang
mampu meningkatkan peran TIK sebagai salah satu nilai tambah bagi lembaga.
Selanjutnya
pada sesi ke 2, peserta FGD dibagi menjadi dua kelompok dimana masing-masing
kelompok mendiskusikan secara terfokus mengenai pengukuran persepsi penggunan
layanan TIK pada unit kerja, kebutuhan apa saja yang diperlukan pada layanan
TIK, bagaimana prosedur dan pemanfaatan TIK di unit kerja serta kendala yang
dihadapi dalam pengelolaan dan pemanfaatan TIK di unit kerja.
Di
akhir sesi dilakukan presentasi hasil diskusi masing-masing kelompok dimana
melalui diskusi tersebut dapat disimpulkan bahwa dari beberapa unit kerja yang
melakukan pengukuran persepsi penggunaan layanan TIK secara kualitatif dan
kuantitatif didapatkan hasil bahwa penggunaan jaringan masih tidak stabil
sehingga diperlukan alat pendukung TIK yang berstandar baik. Untuk prosedur dan
pemanfaatan TIK di unit kerja diharapkan dibuat atau dikembangkan berdasarkan
prosedur dari pusat (dan prosedur ini belum ada). Sedangkan kendala dalam
pengelolaan dan pemanfaatan TIK yang paling dominan adalah sumber daya (developer)
yang memiliki kompetensi di bidang IT sehingga perlu diadakan peningkatan
kapasitas terhadap SDM yang ada.
Ditulis Oleh : Ranthi Bariel Putri
(Pengelola Informasi UPT Loka Pengembangan Kompetensi SDM Oseanografi Pulau Pari - LIPI)