Opera Tan Malaka merupakan kolaborasi kesekian kali antara komponis Tony Prabowo dengan libertis Goenawan Mohammad. Opera ini dipersiapkan sejak 2009 dan pertama kali dipentaskan di festival Salihara 2010. Sebagai sebuah perkawinan antara musik dengan sastra ia menunjukkan kekhususannya. Ia disebut ‘Opera-Esai’, sebab yang dipentaskan bukanlah sebuah cerita melainkan sebuah wacana tentang salah satu tokoh terpenting revolusi Indonesia, Tan Malaka. Tidak ada aktor yang memerankan satu tokoh. Tidak ada dialog antar-peran. Tapi ada dua penyanyi aria dan pembaca teks yang terkadang bersilangan, terkadang paralel. Kali ini opera Tan Malaka kembali dipentaskan dengan sejumlah anasir baru pada musik dan pengadegan.
Opera Tan malaka is the latest in numerous collaborations of composer Tony Prabowo wth liberttist Goenawan Mohammad. Preparations for this opera began in 2009 and it was presented at the Festival Salihara 2010. As a union of music with literature, this opera demonstrates sone special features. It is called ‘Opera-Essay’, because what is performed is not a story but rather a discourse about one of Indonesia’s leading revolutionary figures, Tan Malaka. There is no actor who plays obe character. There is no dialogue between characters. But there are two aria singers and two readers of the text sometimes crossing one another, sometimes parallel. Opera Tan malaka will performed this time with a number of new elements in the music and staging.
Libretto & Sutradara : Goenawan Mohamad – Komponis : Tony Prabowo – Dirigen : Josefino Chino Toledo –
Menampilkan : Binu Sukaman, Nyak Ina ’Ubiet’ Rasuki, Landung Simatupang, Whani Darmawan, PSM UI Paragita, Orkes Kamar Kontemporer Salihara
Acara ini terselenggara atas kerjasama antara PKJ – Taman Ismail Marzuki dan TEMPO
0 komentar:
Posting Komentar