UNESCO akan mengumumkan pengakuan terhadap karya Tari Saman dari Aceh sebagai warisan budaya dunia tidak benda (intangible heritage) di Bali, 19 November yang akan datang.
Hal ini dikemukakan Kepala Badan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata Kemenbudpar, I Gde Pitana. Dengan demikian Indonesia akan menambah jumlah unsur budaya Indonesia yang menerima pengakuan dari UNESCO, yaitu Wayang Indonesia (2003), Keris Indonesia (2005), Batik Indonesia (2009), dan Angklung Indonesia (2010). Pitana mengatakan pengakuan ini melalui perlu proses verifikasi yang panjang dan pihaknya telah mengupayakan berbagai hal untuk dapat mencatatkan Tari Saman sejak beberapa tahun lalu.
Hingga saat ini sudah ada sebanyak 890 warisan kekayaan dunia dengan perincian 689 berupa warisan budaya, 176 warisan alam, dan 25 campuran antara warisan budaya dan warisan alam. Warisan dunia yang dimiliki Indonesia sendiri sudah sebanyak 11 buah. Di antaranya, warisan dunia berupa situs alam, yakni Taman Nasional Ujung Kulon (Banten), Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT), Taman Nasional Lorentz di Papua, dan hutan tropis Sumatera (Taman Nasional Gunung Leuser, Kerinci Seblat, dan Bukit Barisan). Cagar alam yang diakui adalah kompleks Candi Borobudur, kompleks Candi Prambanan (1991), serta situs prasejarah Sangiran.
Hingga saat ini sudah ada sebanyak 890 warisan kekayaan dunia dengan perincian 689 berupa warisan budaya, 176 warisan alam, dan 25 campuran antara warisan budaya dan warisan alam. Warisan dunia yang dimiliki Indonesia sendiri sudah sebanyak 11 buah. Di antaranya, warisan dunia berupa situs alam, yakni Taman Nasional Ujung Kulon (Banten), Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT), Taman Nasional Lorentz di Papua, dan hutan tropis Sumatera (Taman Nasional Gunung Leuser, Kerinci Seblat, dan Bukit Barisan). Cagar alam yang diakui adalah kompleks Candi Borobudur, kompleks Candi Prambanan (1991), serta situs prasejarah Sangiran.
0 komentar:
Posting Komentar