Proses pengeringannya terjadi secara alamiah sejak terjadi peristiwa gempa dahsyat yang melanda Kerinci pada 1995.
Danau itu hanya sedikit sempat berair seperti sawah kalau terjadi hujan lebat di kawasan itu. Menurut Adam, dulunya di danau itu hidup berbagai jenis ikan air payau seperti ikan puyu atau betok yang mendominasi, ada juga ikan sepat, mujuk dan gabus, limbat dan belut.
Selain itu, danau itu dulunya menjadi tempat tinggalnya koloni burung belibis yang merupakan burung imigran yang melintasi Tanah Air setiap pergantian musim panas ke musim dingin di belahan selatan atau utara bumi. Kedatangan koloni burung belibis yang menyerupai bebek bertubuh mungil dan berwarna bulu menarik hijau dan lurik-lurik itu menjadi pesona wisata tersendiri bagi masayrakat setempat setiap akhir pekan, khususnya bagi anak-anak dari desa di sekitarnya, ujar Adam.
Danau kecil itu juga menjadi habitat alami bagi burung rawa lokal seperti ruwak-ruwak dan puyuh, kehadiran burung-burung itu menjadikan danau itu sebagai arena rekreasi warga, tempat pemancingan alami, dan arena permaianan rakit bambu dan batang pisang serta kolam renang alami.
Bahkan bagi kalangan tertentu danau itu sulunya sering dijadikan sebagai arena latihan atau praktek menembak oleh mereka yang memiliki senapan angin. Keberadaan senapan angin itu juga salah satu faktor yang menyebabkan larinya burung-burung belibis itu, ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar