2010 menjadi angka baik yang telah dijalani, prinsipnya bukan hanya pada angka tapi bagaimana kita memaknai apa yang telah dilewati dari waktu ke waktunya.
Bukan hanya 2010 yang telah terlewati, tapi ada 2009, 2008, 2007, dst dihitung mundur.
Bohong jika ada orang yang menganggap semua yang terlewati tidak ada guna dan makna berarti, karena setiap orang menurutkupunya insting masing-masing untuk memaknai apa yang telah dilakukan, sedang dan yang akan dilakukan.
Tahun 2010ku berakhir dengan indah, aku menjadikan tiap tahun yang kulewati dengan apapun tetapi indah. Diwal tahun yang begitu berat, aku harus merasakan tidak punya pekerjaan, tidak ada uang dan harus menerima subsisdi lagi dari mama dan papa. Aku juga harus jauh dari orang-orang yang kusayangi, termasuk dia. Tapi semua mulai berubah di pertengahan tahun ke depannya, aku mulai bergabung lagi di tempat kerja di bagian baru dan pengalaman baru. Cukup terkesan karena semua berbeda, tekanan dan pelajaran positif membuat aku harus terbentuk menjadi insan yang kuat. Pengalaman itu berlanjut dengan aku mengikuti berbagai kegiatan tingkat nasional.
3 Bulan belakang mungkin menjadi puncak kebahagiaanku untuk sisi yang disebut karir, sebelumnya aku belum pernah merasakan indahnya negeri orang lain, beragam budaya negara dan jauhnya wilayah timur. Di ambang tahun 2010 akupun merasakan itu, bertemu dan menginjak Indonesia Timur dengan penuh haru dan sekaligus bangga.
Keindahan itu tidak berhenti, aku didampingi seseorang yang masih kusebut dia. Mungkin berdampingan lebih kehati karena secara fisik, aku dan dia masih menjalani aktifitas masing-masing. Tentang 2010ku tidak jauh beda dengan 2009ku dan seterusnya .... Tapi yakinku untuk perbedaan berarti di 2011ku ....
